Pages

Kamis, 24 September 2009

OpenSolaris

OpenSolaris adalah sistem operasi dari keluarga Unix yang di open source-kan. OpenSolaris diciptakan oleh Sun Microsystems, Inc untuk membangun suatu komunitas pengembang sistem operasi solaris. OpenSolaris pertama kali dikembangkan pada tahun 2004 dengan nama sandi Indiana Project.

Pada tanggal 19 Maret 2007, Sun mengumumkan telah merekrut Ian Murdock, yaitu Bapak dan pendiri distro Debian GNU/Linux, untuk mengepalai ‘Project Indiana’. Murdock yang memiliki pengalaman luas membangun distro Linux sejati Debian, diharapkan akan mampu menghantarkan sistem operasi berbasis Solaris ini mengambil bagian penting di kancah open source dan membuat OpenSolaris sebagai sebuah distribusi penuh menggunakan desktop GNOME dan userland tools dari GNU plus sistem pengelola paket berbasis jaringan. Kode dasar sistem open solaris dapat digunakan di SPARC® dan arsitektur x86 prosessor: UltraSPARC®, SPARC64, AMD64, Pentium, and Xeon EM64T.

Melalui OpenSolaris kita dapat mengembangkan aplikasi-aplikasi network, membangun network virtual, menyimpan file-file yang aman dari para hacker maupun virus berbahaya. OpenSolaris juga menyediakan CD Installer yang bebas digunakan dan didistribusikan juga support dapat diperoleh jika ada trouble.

OpenSolaris dilengkapi dengan teknologi ZettaByte Filesystem, Image Packaging System, Predictive Self-Healing, Secure Execution, Compatibility Guarantee dan Dynamic Tracing (DTrace).

Perbedaan Solaris dengan OpenSolaris:
  • Solaris
  • ~> Kelas Enterprise, Support yang baik, Perputaran rilis yang lama (3-5 tahun).

  • OpenSolaris
  • ~> Ekonomis, Inovasi terbaru dari Solaris, Perputaran rilis yang cepat (setiap 6 bulan).



FITUR – FITUR :
ZFS
ZFS menyajikan model penyimpan ter-pool yang secara lengkap menghilangkan konsep volume dan masalah-masalah terkaitnya seperti partisi, provisioning, dan lebar-pita yang terbuang.

DTrace
DTrace adalah piranti yang secara dinamis merunut aplikasi dan kernel. DTrace dapat merunut semua hal yang dilakukan oleh aplikasi, dari tingkat pengguna ke dalam kernel dan kembali ke tingkat pengguna.

Manajemen Kegagalan
The Fault Management framework (FMA) adalah fitur baru Solaris yang memungkinkan sistem secara aktif mencegah, mendiagnosa, dan memulihkan dari kegagalan. Administrator disajikan interaksi terbimbing ketika campur-tangan diperlukan untuk menangani kegagalan. FMA juga mencoba mengisolasi masalah sehingga kegagalan tidak mempengaruhi keseluruhan sistem. Tersedia berbagai API program penggerak perangkat untuk penanganan kegagalan.

Time Slider Snapshot Management
Time Slider Snapshot Management dapat mem-back up dengan cepat direktori dari pengguna dengan fitur “new snapshot management” pada “Time Slider”.

Zona (Zones)
Zona mengimplementasikan sebuah abstraksi sistem operasi yang memungkinkan beberapa aplikasi berjalan secara terisolasi satu dengan lainnya di perangkat keras fisik yang sama.

Multimedia dengan Codeina dan Elisa
Codeina adalah utilitas yang memungkinkan pengguna untuk menginstal plugin tambahan media. GStreamer berbasis aplikasi media akan autodeteksi saat pengguna mencoba untuk memutar file media yang terdapat dari plugin yang tersedia secara on-line Fluendo. Fluendo plugin GStreamer hanya bekerja dengan aplikasi berbasis seperti Rhythmbox, Totem, Songbird, dan Elisa.

Time Tracker
Time tracker dapat digunakan untuk membuat jadwal aktifitas.

Referensi:
http://www.gudanglinux.info/info/software-news/distro-news/103-opensolaris-200811-tampil-dengan-gnome-224.html?start=1

http://bulus.um.ac.id/?tag=opensolaris-200906

http://cybertech.cbn.net.id/cbprtl/cybertech/detail.aspx?x=Linux+Center&y=cybertech|0|0|8|289

http://www.nusinau.com/category/computer/operating-system/opensolaris


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer