Metode Biometrik
Sistem absensi ini ternyata menggunakan metode biometrik. Metode biometrik adalah sebuah metode untuk mengenali manusia melalui fisik atau kebiasaan (perilaku) khusus lainnya. Dalam dunia Teknologi Informasi, biometrik biasanya digunakan sebagai access control (kontrol akses) terhadap sumber-sumber tertentu. Sesuai dengan definisinya, Biometrik bisa dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu pengenalan Fisik yang meliputi:
- Fingerprint Recognition (pengenalan sidik jari)
- Optical Recognition (pengenalan optik mata)
- Facial Structure Recognition (pengenalan struktur wajah)
- Hand Structure Recognition (pengenalan struktur tangan)
- dll
dan kategori yang kedua adalah pengenalan Kebiasaan yang meliputi:
- Voice Recognition (pengenalan suara)
- Signature Recognition (pengenalan tanda tangan)
- Keystroke Recognition (pengenalan penekanan tombol pada keyboard)
- dll
Cara Kerja Absensi Fingerprint
Sebuah absensi fingerprint scanner memiliki dua pekerjaan, yakni mengambil gambar sidik jari Anda, dan memutuskan apakah pola alur sidik jari dari gambar yang diambil sama dengan pola alur sidik jari yang ada di database. Ada beberapa cara untuk mengambil gambar sidik jari seseorang, namun salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD), sistem sensor cahaya yang sama digunakan pada kamera digital dan camcorder. CCD merupakan sebuah larik sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite, yang menghasilkan sinyal elektrik yang merespon foton cahaya. Setiap photosite merekam sebuah pixel, titik kecil yang merepresentasikan cahaya dan membenturnya. Pixel-pixel ini membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang.
Proses scan mulai berlangsung saat Anda meletakkan jari pada lempengan kaca dan sebuah kamera CCD mengambil gambarnya. Scanner memiliki sumber cahaya sendiri, biasanya berupa larik light emitting diodes (LED), untuk menyinari alur sidik jari Anda. Sistem CCD menghasilkan gambar jari yang terbalik, area yang lebih gelap merepresentasikan lebih banyak cahaya yang dipantulkan (bagian punggung dari alur sidik jari), dan area yang lebih terang merepresentasikan lebih sedikit cahaya yang dipantulkan (bagian lembah dari alur sidik jari).
Sebelum membandingkan gambar yang baru saja diambil dengan data yang telah disimpan, processor scanner memastikan bahwa CCD telah mengambil gambar yang jelas dengan cara melakukan pengecekan kegelapan pixel rata-rata, dan akan menolak hasil scan jika gambar yang dihasilkan terlalu gelap atau terlalu terang. Jika gambar ditolak, scanner akan mengatur waktu pencahayaan, kemudian mencoba pengambilan gambar sekali lagi.
Jika tingkat kegelapan telah mencukupi, sistem scanner melanjutkan pengecekan definisi gambar, yakni seberapa tajam hasil scan sidik jari. Processor memperhatikan beberapa garis lurus yang melintang secara horizontal dan vertikal. Jika definisi gambar sidik jari memenuhi syarat, sebuah garis tegak lurus yang berjalan akan dibuat di atas bagian pixel yang paling gelap dan paling terang. Jika gambar sidik jari yang dihasilkan benar-benar tajam dan tercahayai dengan baik, barulah processor akan membandingkannya dengan gambar sidik jari yang ada dalam database.
referensi:
http://drmgroup.wordpress.com/2010/03/03/biometrik-sebuah-metode-identifikasi/http://finger-print.co.id/mesin-absensi-article/53-absensi-fingerprint-cara-kerjanya-adalah
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer
2 komentar:
nice posting,,
I am andi in medan,
I wanna ask to you ms.Clara?
Do you the instrument or the hardware use mikrokontroller?
thnks....berguna bgd :D
Posting Komentar